Iklan

Move On

"Ikuti nuranimu.. Dan Merdekalah.."

Selamat pagi Loyalis.. Ketemu lagi kita di sesi baru blog sederhanaku.. Walaupun sekarang jarang banget aku nulis sesuatu di sini.

Sebelumnya aku ucapkan "Minal aidzin wal faidzin" Mohon maaf lahir dan batin baru bisa corat coret deh.
^_^

Banyak cerita yang aku dapatkan dari petualanganku yang belum berujung. Disetiap helaan nafas ini selalu saja aku mendapat cermin untuk diri dan sesama yang menbaca isi dari tulisan-tulisanku yang jauh dari sempurna.

Ngomongin tentang cinta tak akan ada habisnya. Ada saja yang bisa diceritakan, entah dari yang seneng ampe yang sedih berdarah-darah. Mungkin Loyalis juga sering mengalami masa dimana cinta itu tumbuh dan berkembang. Layaknya sebuah tumbuhan, yang selalu berproses maknanya seiring waktu yang berjalan.

Kali ini mengambil makna sepenggal kisah, dimana seorangyang mengalami problema cinta diusia yang bisa dibilang masa transisi remaja. Dimana cinta itu diukur bukan hanya sekedar ucapan dan rayu belaka, dimana ujung dari pejalanan cinta itu adalah kepastian diujung pelaminan.

Banyak yang mepresepsikan sebuah komitmen itu layaknya sampah. Banyak mungkin dari Loyalis yang mengasumsikan cinta layaknya mainan. Itu juga yang sering diucapkan banyak orang. Coba kita lebih dewasa dengan sedikit berpikir lebih dalam tentang makna dibalik sebuah perjalanan.

Banyak yang lari dari kenyataan dan menafikkan nuraninya karena cinta memang tak dapat dipaksa. Namun, layaknya kita sebagai manusia berani jujur dan coba jangan menggantung dengan sikap yang seolah acuh tapi butuh. Semakin lama Loyalis membohongi hati, semakin sakit hati Loyalis untuk move on alias hijrah menuju kehidupan yang lebih indah.

Pernah dengar jawaban dari pasangan mungkin yang setelah Loyalis mengungkapkan perasaan bilang "Lebih baik kita jalani saja hubungan kita." Atau "Sampean udah tak anggap Kakaku sendiri." Patut diapresiasi sikap Loyalis yang berani mengungkapkan cinta dengan berani. Hanya saja kalau Loyalis mendapati jawaban seperti itu, Loyalis pastinya bertanya pada hati yang dimaksud apa nih dari jawaban itu? Mau pindah hati takut salah, mau menanyakan takut dia salah paham dan menolak, kalo tidak diperjelas malah gantung. Sakit Bingit keles. :D

Jangan pernah sekalipun Loyalis menyalahkan keadaan. Cermin itu selalu merefleksikan benda apapun dihadapannya. Begitu juga dengan hati yang sejatinya bersih. Mendapati sebuah ironi ini hanya simpel saja untuk bisa Move On. apa itu? "JUJUR" Bukan lagunya Raja lho. hehe

Ketika Loyalis bisa mendengar dan menangkap suara hati kecil yang terbungkam oleh keadaan, maka bersyukurlah Loyalis mendapat cahaya yang akan membantu Loyalis keluar dari kegalauan berkepanjangan, ditambah dengan kebijaksanaan yang mansiawi.

---@<3<3@---

"Semakin kau kejar semakin dia menjauh"


Setelah jujur, kok masih aja sakit ya? Kata Bang Charly, satu jam saja kita bisa mencintai seseorang, namun butuh waktu seumur hidup untuk melupakannya. Tidaklah salah ketika Loyalis sudah berani jujur kok totalitas untuk meminta kejelasan kok masih belum menerima ya??? Itu wajar.

ikhlas muncul karena terpaksa itu manusiawi

sepenggal hikmah
LihatTutupKomentar

Iklan