Iklan

Artikel Ilmiah KKN Desa Vokasi 2014



“PENGEMBANGAN KOPERASI MENUJU KEWIRAUSAHAAN DESA VOKASI GESING, KECAMATAN KANDANGAN, KABUPATEN TEMANGGUNG”

Oleh:
Muhammad Arif Tamami                                                                                        1112299
Dosen Pembimbing:
Septo Prabowo, SE                                                                           197009162005011001
Program Studi Manajemen  Bisnis Fakultas Ekonomi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Anindyaguna Semarang
Jl. Dr. Sutomo No. 45  Semarang

ABSTRAKSI


Lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik Vokasi ditempatkan di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Masyarakat Desa Gesing ini terdiri dari masyarakat yang heterogen. Namun walau dengan perbedaan tersebut ternyata tingkat kekeluargaan dan kegotong royongan masyarakatnya tetap terjaga. Ini dibuktikan dengan  setiap kegiatan masyakat selalu ramai dan rasa saling membantu sangat tinggi.

Dari kedua titik vokasi Menjahit dan Tata Boga kegiatan produktinya sudah tidak berjalan karena kurangnya permodalan, penyuluhan dan pemasaran. Walaupun begitu, harapan untuk menghidupkan kedua titik vokasi tersebut sangat tinggi. Dengan melihat kebutuhan yang terjadi tersebut program yang dijalankan diantaranya pembentukan Koperasi Produksi, Manajemen Administrasi dan Keuangan, Pelatihan Flanel dan pengemasan Kopi Gesing dan Manajemen Pemasaran.Penyuluhan Kewirausahaan, Kesadaran Prilaku Organisasi, Sosial Keagamaan, TIK, dan Pelatihan Bahasa Inggris Usia Dini sebagai program penunjang Program Pokok. Yang Kami harap bisa terus terwujud berkesinambungan setelah KKN ini selesai.

Dalam satu benag merah yakni peningkatan sumber daya manusia, wirausahawan dan masyarakat Desa Gesing, serta total disegala lini. Manajemen dalam wadah Koperasi Produksi Gesing Jaya Manunggal dengan produk andalannya Kopi  Bubuk Gesing.

Kata Kunci: Koperasi, Manajemen, Sumber Daya Manusia, Kewirausahaan.

I. Pendahuluan
Desa Gesing secara administratif, termasuk di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Desa ini terdiriatas 9 dusun, 9 RW dan 26 RT, yaitu:
1.      Dusun Ploso
2.      Dusun Patemon
3.      Dusun Sarangan
4.      Dusun Gesing
5.      Dusun Maluwih
6.      Dusun Giyanten
7.      Dusun Delok
8.      Dusun Sodong
9.      Dusun Maduroso
Mayoritas Penduduk warga Gesing bermata pencaharian sebagai Petani Kopi,meskipun ada juga yang bekerja sebagai buruh pabrik, pencari kayu bakar, buruh tani dan wirausawan kecil-kecilan.
Tetapi yang patut disayangkan kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin sangat terlihat sekali antara desa satu dengan desa lain.kesejahteraan ekonomi belum merata dengan baik. Dari akses jalan maupun penghasilannya, Padahal jarak antar desa sangat dekat dan tanah dari desa tersebut sangat potensial dan produktif .

Letak Kelompok Vokasi Menjahit dan Tata Boga terletak di Dusun Gesing. Di Dusun Gesing pula terdapat 3 titik Vokasi lain yakni : Vokasi Peternakan Kambing, Vokasi Petani Cabai, dan Vokasi Gibsum. Dimana dari kelima Vokasi tersebut tidak berjalan dengan baik karena modal hibah dari Dinas Pendidikan dibagikan ke anggota masing – masing Kelompok Vokasi dengan alasan kesepakatan bersama dan bukan di kelola secara kelompok. Info ini kami dapat saat kami langsung menemui dan mewawancarai Bapak Mulyoto selaku Mantan Kepala Desa Gesing periode Tahun (2007 – 2013) di kediaman beliau di Dusun Gesing.
Setelah kami obeservasi langsung ke Vokasi Menjahit dan Tata Boga ternyata kegiatan produksi sudah tidak berjalan. Adapun kendala utama yang di hadapi adalah permodalan dan pemasaran.

Masalah permodalan dan pemasaran ini pulalah yang jadi kendala utama pula oleh setiap masyarakat Desa Gesing, setelah kami observasi langsung ke setiap Dusun. Namun dibalik kendala dan yang dihadapi oleh ke lima Vokasi dan seluruh masyarakat Desa Gesing semangat untuk berwirausaha masyarakat dan Kelompok Vokasi sangatlah tinggi.

Mengacu pada Analisis Situasi di atas juga melihat langsung realita yang terjadi dalam masyarakat Desa Gesing. Masalah yang paling penting dan genting adalah kesenjangan ekonomi. Kenapa banyak orang enggan memilih jalur wirausaha karena banyak kendala dalam permodalan dan pemasaran. Ditambah kurangnya kesdaran masyarakat dalam berorganisasi memperlambat pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat Desa Gesing. Apakah penting Pengembangan Koperasi untuk menciptakan jiwa kewirausahann di Desa Vokasi Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung?

Tujuan dari program KKN Desa Vokasi ini adalah melakukan perbaikan pada aspek teknologi informasi, aspek permodalan, aspek tata kelola keuangan, aspek  produksi dan pemasaran, serta aspek legalitas usaha, yang diharapkan akan menciptakan efisensi dan efektivitas bagi usaha mitra. Produk mitra yang berkualitas dan kompetititif akan menciptakan skala ekonomi yang kuat sehingga usaha tersebut bisa menjadi gantungan hidup mereka dan membanggakan di masa depan.
 
Berawal dari situlah dibutuhkan lembaga yang berfungsi sebagai penghimpun modal, penyuluh dan juga pemasar yakni Koperasi yang bergerak dibidang produksi. Secara spesifik luaran yang dihasilkan:
a)      Menghidupkan kembali gairah wirausaha Tata Boga dan Menjadit dalam wadah Koperasi Produksi Gesing Jaya Manunggal.
b)      Membuat trobosan mpengolahan kopi OC menjadi Kopi Bubuk Gesing sebagai Program Produksi andalan Melihat dari melimpahnya hasil panen kopi yang belum tersentuh pengembangannya. Selanjutnya dalam pengemasannya dapat melibatkan unsur Vokasi Menjahit untuk kemasan produk tersebut. Vokasi Tata Boga pun ikut andil dalam pengembangan Produk Kopi dalam bentuk Dodol Kopi untuk kedepannya setelah Produk Kopi Bubuk Gesing mampu menembus pasar.
II. Metode Pelaksanaan

Secara umum metode yang digunakan adalah partisipatif plural appraisal melalui pelatihan teknis, managerial usaha, administrasi usaha dan administrasi kelompok serta pembinaan dan pendampingan pada titik titik vokasi, khususnya pada titik Vokasi Tata Boga dan dan titik Vokasi Menjahit dengan mengacu pada pengembangan efektifitas dan efisiensi di Desa Gesing. Mengingat kompleksnya masalah yang dihadapi kelompok sasaran, maka KKN di Desa Vokasi Gesing ini, diharapkan akan berlangsung selama dua tahun. Yakni untuk tahun pertama adalah tahun pengenalan dan pembimbingan, sedangkan untuk tahun kedua adalah tahun pembinaan dan pendampingan.

III. Hasil dan Pembahasan

Dengan memperhatiakan beberapa analisa kependudukan dan juga sumberdaya alam yang tersedia dan melimpah di Desa Gesing sebagai berikut:
NO
URAIAN
SATUAN
DESA GESING
1.
Berdasarkan Umur ( Tahun )



00 – 04
35 – 39
Org
445
392

05 – 09
40 – 44
Org
368
435

10 – 14
45 – 49
Org
380
391

15 – 19
50 – 54
Org
329
319

20 – 24
55 – 59
Org
376
213

25 – 29
60 – 64
Org
351
140

30 – 34
Di atas 65
Org
401
388

JUMLAH
Org
4.928
2.
Berdasarkan Pendidikan



Belum/Tidak Sekolah
Org
996

Belum Tamat SD
Org
354

Tidak Tamat SD
Org
131

Tamat SD
Org
1.832

Tamat SLTP
Org
1.011

Tamat SLTA
Org
503

Tamat Akademi
Org
66

Tamat Perguruan Tinggi
Org
35

JUMLAH
Org
4.928
3.
Berdasarkan Mata Pencaharian Utama umur 10  tahun ke atas.

Petani  Tanaman Pangan
Org
724

Petani Perkebunan
Org
1.256

Petani Peternak
Org
63

Industri Pengolahan
Org
196

Bangunan
Org
47

Perdagangan
Org
136

Angkutan
Org
243

Jasa
Org
325

Lainnya
Org
407

Jumlah
Org
3.397

Belum/Tidak Bekerja
Org
1.531

JUMLAH
Org
4.928
4.
Berdasarkan Agama yang Dianut



Islam
Org
3.704

Kristen Protestan
Org
1.182

Kristen Katolik
Org
42

JUMLAH
Org
4.928
5.
Berdasarkan Usia Produktif ( Tahun )


 00 – 14
Org
1.193

15 – 54 
Org
2.994

 55 – Keatas
Org
741

JUMLAH
Org
4.928

Table. 1.
Jumlah Penduduk Desa Gesing
Jumlah penduduk Desa Gesing 4.928  orang dengan jumlah penduduk yang berusia produktif sebanyak 2.994 orang ( 60,75 % ) yang terdiri dari laki-laki 1.519 orang dan perempuan 1.475 orang.  Jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian tetap dengan umur  10 tahun ke atas sejumlah 3.397 orang ( 68,93 % ), hal ini menunjukkan bahwa di bawah usia 15 tahun dan di atas 54 tahun ( 8,18 % ) penduduk Desa Gesing sudah dan masih menunjukan semangat untuk bekerja.
NO
URAIAN
SATUAN
WILBIN KANDANGAN VII
DESA GESING
1.
Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan



Keluarga Pra Sejahtera
RT
601

Keluarga Sejahtera I
RT
228

Keluarga Sejahtera II
RT
427

Keluarga Sejahtera III
RT
268

Keluarga Sejahtera Plus
RT
5

JUMLAH
RT
1.529
2.
Berdasarkan Kepemilikan Tanah (Ha)


0,00
0,51 – 0,60
Org
3.667
70

0,10 – 0,20
0,61 – 0,70
Org
374
73

0,21 – 0,30
0,71 – 0,80
Org
164
95

0,31 – 0,40
0,81 – 0,90
Org
153
78

0,41 – 0,50
0,91 – 1,00
Org
113
65

1,00 – 5,00
Org
76

                                               JUMLAH
Org
4.928

Table. 2.
Jumlah Keluarga Desa Gesing















Berdasarkan data di atas jelas menunjukan etos kerja masyarakat Desa Gesing relative tinggi dan hal ini merupakan aset dalam pembangunan Desa Gesing dimana 2.043 orang bekerja di bidang pertanian dan 198 orang di Industri Pengolahan.
Table   Luas Pertanaman Dan Luas Panen Desa Gesing Tahun 2011 S.D. 2012
NO.
KOMODITAS
LUAS PERTANAMAN          ( Ha )
LUAS PANEN   ( Ha )
PRODUKTIVITAS          ( Kw/Ha )
JUMLAH PRODUKSI   ( ton )
1.
Padi
239,00
239,00
56,70
1.355,13
2.
Jagung Hibrida
239,00
239,00
28,80
689,52
3.
Ketela Pohon
2,00
2,00
76,8
15,36
3.
Kcg. Panjang
2,00
1,50
2,00
0,30
4.
Lombok
14,00
14,00
43,50
60,90
5.
Kcg. Tanah
1,50
1,00
9,00
0,90
6.
Ketela Rambat
3,00
2,00
175,00
35,00
7.
Pisang
3,50
2,30
50,40
11,60
8.
Kelengkeng
0,10
0,09
30,9
2,78
9.
Duren
2,50
0,12
41,70
5,00
10.
Rambutan
1,50
0,22
22,70
4,99
11.
Pepaya
1,00
0,13
1.100,00
14,30
12.
Salak
7,00
7,00
21,40
15,00
13.
Mangga
1,00
0,11
4.545,00
49,99
14.
Tembakau
15,00
10,00
35,00
35,00
15.
Kopi
118,00
116,00
57,10
662,40
16.
Cengkeh
1,50
0,77
56,20
4,33
17.
Kapulogo
13,50
13,25
5,70
75,53
14.
Kelapa
5,70
5,67
14,90
8,50

Wilayah Desa Gesing mempunyai potensi untuk di kembangkan sebagai wilayah pengembangan pertanian khususnya perkebunan dan hutan rakyat. Berdasarkan tabel di atas luas Hutan Negara, Kebun Rakyat dan Kebun Swasta adalah 586 Ha atau 71,937 % dari luas wilayah Desa Gesing sehingga merupakan faktor penyangga utama perekonomian masyarakatnya. Untuk pengembangan dalam pengolahan Kopi yang merupakan hasil asli dari Dea Gesing yang mencapai 662,40 ton per tahun sangat tinggi potensinya untuk peningkatan pendpatan ekonomi melalui pengelolaan dan menciptakan nilai tambah yang tak sekedar menjualnya dalam bentuk OC, namun dapat dikembangkan dengan mengelolanya menjadi kopi bubuk.

Kenapa kesenjangan ekonomi msih sering terjadi dan juga kendala ke dua titik vokasi tata boga dan menjahit? Dikarenakan ketiadaan lembaga yang berbadan hukum yang membangun perekonomian yang sangat Indonesia. Banyak yang melupakan fungsi Koperasi. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Menurut Undang-undang No. 25/1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (Sitio dan Tamba, 2001). Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial sebagai usaha bersama berdasar asas-asas kekeluargaan dan gotong royong (Widiyanti, 94).

Tantangan bagi dunia usaha, terutama pengembangan Usaha Kecil Menengah , mencakup aspek yang luas, antara lain : peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, dan iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat (Haeruman, 2000). Koperasi adalah badan usaha yang otonom. Permasalahannya adalah bantuan pemerintah yang begitu besar menjadikan otonomi koperasi sulit terwujud. Dalam dataran konsepsional otonomi, koperasi juga mengandung implikasi bahwa badan usaha koperasi seharusnya lepas dari lembaga pemerintah, artinya organisasi koperasi bukan merupakan lembaga yang dilihat dari fungsinya adalah alat administrasi langsung dari pemerintah, yang mewujudkan tujuan-tujuan yang telah diputuskan dan ditetapkan oleh pemerintah (Rozi dan Hendri, 1997). Para wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai sikap mental positif yang berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam mengambil risiko pada saat mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermat dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan yang dipelajari setiap peluang bisnis dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berharga bagi keputusan yang hendak dibuat. Selanjutnya menurut Meredith, 1984.

Apa yang dihadapi  Desa Vokasi Gesing  sangat membutuhkan pemecahan untuk mengatasi tantangan yang di hadapi dengan mentalitas Kewirausahaan Koperasi. Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama (Hendar dan Kusnadi, 1999). Tugas utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama (Drucker, 1988). Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran.

Pada saat memulai usaha agar koperasi dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat usaha koperasi berjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha koperasi yang sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lehih penting adalah tindakan inovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran. Pada saat itu wirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru.

IV. Kesimpulan Dan Saran

Program kerja utama dari mahasiswa KKN Desa Vokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Anindyaguna Semarang yang menjadi fokus utama di Desa Gesing yang meliputi aspek-aspek yang direncanakan teruntuk dua bidang vokasi Desa Gesing yaitu; vokasi tata boga, vokasi menjahit telah terlaksana, diantaranya program-program kegiatan KKN Desa Vokasi adalah menghidupkan kembali Geliat Vokasi Tata Boga dan Menjahit melalui Koperasi Gesing Jaya Manunggal. Dan kami telah melakukan program tambahan diantaranya sebagai berikut; aspek teknologi dan informasi, program aspek permodalan, program aspek produksi dan pemasaran, program aspek tata kelola keuangan, serta aspek legalitas Koperasi Gesing Jaya Manunggal sebagai wadah untukmengembangkan usahanya secara kelompok dengan mendatangkan Disperindag, UMKM dan Kopersi Kabupaten Temanggung. Disamping itu program pendamping juga telah terlaksana sesuai yang. Respon yang sangat baik dari warga Desa Gesing dan dukungan Bapak Pejabat Kepala Desa Gesing dengan adanya mahasiswa peserta KKN Desa Vokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Anindyaguna Semarang serta kerjasama yang solid dengan seluruh perangkat kelurahan, pengurus vokasi desa, dan anggota kelompok vokasi Desa Gesing sehingga membuat program kerja yang sudah direncanakan oleh mahasiswa KKN Desa Vokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Anindyaguna Semarang dapat berjalan dengan baik.

Pemerintah daerah hendaknya melakukan pendampingan yang lebih intensif untuk titik titik vokasi di Desa Gesing, sehingga kendala yang terjadi di Desa Vokasi menjadi masalah yang harus diselesaikan bersama antara Desa Vokasi tersebut dan pemerintah serta mitra usaha.

V. Lampiran
LihatTutupKomentar

Iklan