“PENGEMBANGAN KOPERASI MENUJU
KEWIRAUSAHAAN DESA VOKASI GESING, KECAMATAN KANDANGAN, KABUPATEN TEMANGGUNG”
Oleh:
Muhammad Arif Tamami 1112299
Dosen Pembimbing:
Septo Prabowo, SE 197009162005011001
Program Studi Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Anindyaguna Semarang
Jl. Dr. Sutomo No. 45 Semarang
ABSTRAKSI
Lokasi
Kuliah Kerja Nyata Tematik Vokasi ditempatkan di Desa Gesing, Kecamatan
Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Masyarakat Desa Gesing ini terdiri
dari masyarakat yang heterogen. Namun walau dengan perbedaan tersebut ternyata
tingkat kekeluargaan dan kegotong royongan masyarakatnya tetap terjaga. Ini
dibuktikan dengan setiap kegiatan
masyakat selalu ramai dan rasa saling membantu sangat tinggi.
Dari
kedua titik vokasi Menjahit dan Tata Boga kegiatan produktinya sudah tidak
berjalan karena kurangnya permodalan, penyuluhan dan pemasaran. Walaupun
begitu, harapan untuk menghidupkan kedua titik vokasi tersebut sangat tinggi.
Dengan melihat kebutuhan yang terjadi tersebut program yang dijalankan
diantaranya pembentukan Koperasi Produksi, Manajemen Administrasi dan Keuangan,
Pelatihan Flanel dan pengemasan Kopi Gesing dan Manajemen Pemasaran.Penyuluhan
Kewirausahaan, Kesadaran Prilaku Organisasi, Sosial Keagamaan, TIK, dan
Pelatihan Bahasa Inggris Usia Dini sebagai program penunjang Program Pokok.
Yang Kami harap bisa terus terwujud berkesinambungan setelah KKN ini selesai.
Dalam
satu benag merah yakni peningkatan sumber daya manusia, wirausahawan dan masyarakat
Desa Gesing, serta total disegala lini. Manajemen dalam wadah Koperasi Produksi
Gesing Jaya Manunggal dengan produk andalannya Kopi Bubuk Gesing.
Kata Kunci: Koperasi,
Manajemen, Sumber Daya Manusia,
Kewirausahaan.
I. Pendahuluan
Desa
Gesing secara administratif, termasuk di Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Temanggung. Desa ini terdiriatas 9 dusun, 9 RW dan 26 RT, yaitu:
1. Dusun
Ploso
2. Dusun
Patemon
3. Dusun
Sarangan
4. Dusun
Gesing
5. Dusun
Maluwih
6. Dusun
Giyanten
7. Dusun
Delok
8. Dusun
Sodong
9. Dusun
Maduroso
Mayoritas Penduduk warga Gesing bermata
pencaharian sebagai Petani Kopi,meskipun ada juga yang bekerja sebagai buruh
pabrik, pencari kayu bakar, buruh tani dan wirausawan kecil-kecilan.
Tetapi yang patut disayangkan kesenjangan
ekonomi antara orang kaya dan orang miskin sangat terlihat sekali antara desa
satu dengan desa lain.kesejahteraan ekonomi belum merata dengan baik. Dari
akses jalan maupun penghasilannya, Padahal jarak antar desa sangat dekat dan
tanah dari desa tersebut sangat potensial dan produktif .
Letak Kelompok Vokasi Menjahit dan Tata Boga
terletak di Dusun Gesing. Di Dusun Gesing pula terdapat 3 titik Vokasi lain
yakni : Vokasi Peternakan Kambing, Vokasi Petani Cabai, dan Vokasi Gibsum.
Dimana dari kelima Vokasi tersebut tidak berjalan dengan baik karena modal
hibah dari Dinas Pendidikan dibagikan ke anggota masing – masing Kelompok
Vokasi dengan alasan kesepakatan bersama dan bukan di kelola secara kelompok.
Info ini kami dapat saat kami langsung menemui dan mewawancarai Bapak Mulyoto
selaku Mantan Kepala Desa Gesing periode Tahun (2007 – 2013) di kediaman beliau
di Dusun Gesing.
Setelah kami obeservasi langsung ke Vokasi
Menjahit dan Tata Boga ternyata kegiatan produksi sudah tidak berjalan. Adapun
kendala utama yang di hadapi adalah permodalan dan pemasaran.
Masalah permodalan dan pemasaran ini pulalah
yang jadi kendala utama pula oleh setiap masyarakat Desa Gesing, setelah kami
observasi langsung ke setiap Dusun. Namun dibalik kendala dan yang dihadapi
oleh ke lima Vokasi dan seluruh masyarakat Desa Gesing semangat untuk
berwirausaha masyarakat dan Kelompok Vokasi sangatlah tinggi.
Mengacu
pada Analisis Situasi di atas juga melihat langsung realita yang terjadi dalam
masyarakat Desa Gesing. Masalah yang paling penting dan genting adalah kesenjangan
ekonomi. Kenapa banyak orang enggan memilih jalur wirausaha karena banyak
kendala dalam permodalan dan pemasaran. Ditambah kurangnya kesdaran masyarakat
dalam berorganisasi memperlambat pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan
masyarakat Desa Gesing. Apakah penting Pengembangan Koperasi untuk menciptakan
jiwa kewirausahann di Desa Vokasi Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Temanggung?
Tujuan
dari program KKN Desa Vokasi ini adalah melakukan perbaikan pada aspek
teknologi informasi, aspek permodalan, aspek tata kelola keuangan,
aspek produksi dan pemasaran, serta aspek legalitas usaha, yang
diharapkan akan menciptakan efisensi dan efektivitas bagi usaha mitra. Produk
mitra yang berkualitas dan kompetititif akan menciptakan skala ekonomi yang kuat
sehingga usaha tersebut bisa menjadi gantungan hidup mereka dan
membanggakan di masa depan.
Berawal
dari situlah dibutuhkan lembaga yang berfungsi sebagai penghimpun modal,
penyuluh dan juga pemasar yakni Koperasi yang bergerak dibidang produksi.
Secara spesifik luaran yang dihasilkan:
a) Menghidupkan
kembali gairah wirausaha Tata Boga dan Menjadit dalam wadah Koperasi
Produksi Gesing Jaya Manunggal.
b) Membuat
trobosan mpengolahan kopi OC menjadi Kopi Bubuk Gesing sebagai Program Produksi
andalan Melihat dari melimpahnya hasil panen kopi yang belum tersentuh
pengembangannya. Selanjutnya dalam pengemasannya dapat melibatkan unsur Vokasi
Menjahit untuk kemasan produk tersebut. Vokasi Tata Boga pun ikut andil dalam
pengembangan Produk Kopi dalam bentuk Dodol Kopi untuk kedepannya setelah
Produk Kopi Bubuk Gesing mampu menembus pasar.
II. Metode Pelaksanaan
Secara
umum metode yang digunakan adalah partisipatif plural appraisal melalui
pelatihan teknis, managerial usaha, administrasi usaha dan administrasi
kelompok serta pembinaan dan pendampingan pada titik titik vokasi,
khususnya pada titik Vokasi Tata Boga dan dan titik Vokasi Menjahit dengan
mengacu pada pengembangan efektifitas dan efisiensi di Desa Gesing. Mengingat
kompleksnya masalah yang dihadapi kelompok sasaran, maka KKN di Desa
Vokasi Gesing ini, diharapkan akan berlangsung selama dua tahun. Yakni
untuk tahun pertama adalah tahun pengenalan dan pembimbingan, sedangkan untuk
tahun kedua adalah tahun pembinaan dan pendampingan.
III. Hasil dan Pembahasan
Dengan
memperhatiakan beberapa analisa kependudukan dan juga sumberdaya alam yang
tersedia dan melimpah di Desa Gesing sebagai berikut:
NO
|
URAIAN
|
SATUAN
|
DESA GESING
|
||
1.
|
Berdasarkan Umur ( Tahun )
|
||||
00 – 04
|
35 – 39
|
Org
|
445
|
392
|
|
05 – 09
|
40 – 44
|
Org
|
368
|
435
|
|
10 – 14
|
45 – 49
|
Org
|
380
|
391
|
|
15 – 19
|
50 – 54
|
Org
|
329
|
319
|
|
20 – 24
|
55 – 59
|
Org
|
376
|
213
|
|
25 – 29
|
60 – 64
|
Org
|
351
|
140
|
|
30 – 34
|
Di atas 65
|
Org
|
401
|
388
|
|
JUMLAH
|
Org
|
4.928
|
|||
2.
|
Berdasarkan Pendidikan
|
||||
Belum/Tidak Sekolah
|
Org
|
996
|
|||
Belum Tamat SD
|
Org
|
354
|
|||
Tidak Tamat SD
|
Org
|
131
|
|||
Tamat SD
|
Org
|
1.832
|
|||
Tamat SLTP
|
Org
|
1.011
|
|||
Tamat SLTA
|
Org
|
503
|
|||
Tamat Akademi
|
Org
|
66
|
|||
Tamat Perguruan Tinggi
|
Org
|
35
|
|||
JUMLAH
|
Org
|
4.928
|
|||
3.
|
Berdasarkan Mata Pencaharian Utama umur 10 tahun ke atas.
|
||||
Petani Tanaman
Pangan
|
Org
|
724
|
|||
Petani Perkebunan
|
Org
|
1.256
|
|||
Petani Peternak
|
Org
|
63
|
|||
Industri Pengolahan
|
Org
|
196
|
|||
Bangunan
|
Org
|
47
|
|||
Perdagangan
|
Org
|
136
|
|||
Angkutan
|
Org
|
243
|
|||
Jasa
|
Org
|
325
|
|||
Lainnya
|
Org
|
407
|
|||
Jumlah
|
Org
|
3.397
|
|||
Belum/Tidak Bekerja
|
Org
|
1.531
|
|||
JUMLAH
|
Org
|
4.928
|
|||
4.
|
Berdasarkan Agama yang Dianut
|
||||
Islam
|
Org
|
3.704
|
|||
Kristen Protestan
|
Org
|
1.182
|
|||
Kristen Katolik
|
Org
|
42
|
|||
JUMLAH
|
Org
|
4.928
|
|||
5.
|
Berdasarkan Usia Produktif ( Tahun )
|
||||
00 – 14
|
Org
|
1.193
|
|||
15 – 54
|
Org
|
2.994
|
|||
55 – Keatas
|
Org
|
741
|
|||
JUMLAH
|
Org
|
4.928
|
Table.
1.
Jumlah Penduduk Desa Gesing
Jumlah penduduk Desa Gesing 4.928 orang dengan jumlah penduduk yang berusia
produktif sebanyak 2.994 orang ( 60,75 % ) yang terdiri dari laki-laki 1.519
orang dan perempuan 1.475 orang. Jumlah
penduduk yang mempunyai mata pencaharian tetap dengan umur 10 tahun ke atas sejumlah 3.397 orang ( 68,93
% ), hal ini menunjukkan bahwa di bawah usia 15 tahun dan di atas 54 tahun (
8,18 % ) penduduk Desa Gesing sudah dan masih menunjukan semangat untuk
bekerja.
NO
|
URAIAN
|
SATUAN
|
WILBIN KANDANGAN VII
|
||
DESA GESING
|
|||||
1.
|
Berdasarkan Tingkat
Kesejahteraan
|
||||
Keluarga Pra Sejahtera
|
RT
|
601
|
|||
Keluarga Sejahtera I
|
RT
|
228
|
|||
Keluarga Sejahtera II
|
RT
|
427
|
|||
Keluarga Sejahtera III
|
RT
|
268
|
|||
Keluarga Sejahtera Plus
|
RT
|
5
|
|||
JUMLAH
|
RT
|
1.529
|
|||
2.
|
Berdasarkan Kepemilikan Tanah
(Ha)
|
||||
0,00
|
0,51 – 0,60
|
Org
|
3.667
|
70
|
|
0,10 – 0,20
|
0,61 – 0,70
|
Org
|
374
|
73
|
|
0,21 – 0,30
|
0,71 – 0,80
|
Org
|
164
|
95
|
|
0,31 – 0,40
|
0,81 – 0,90
|
Org
|
153
|
78
|
|
0,41 – 0,50
|
0,91 – 1,00
|
Org
|
113
|
65
|
|
1,00 – 5,00
|
Org
|
76
|
|||
JUMLAH
|
Org
|
4.928
|
Table.
2.
Jumlah Keluarga Desa Gesing
Berdasarkan data di atas jelas menunjukan etos kerja
masyarakat Desa Gesing relative tinggi dan hal ini merupakan aset dalam
pembangunan Desa Gesing dimana 2.043 orang bekerja di bidang pertanian dan 198
orang di Industri Pengolahan.
Table
Luas Pertanaman Dan Luas Panen Desa Gesing Tahun 2011
S.D. 2012
NO.
|
KOMODITAS
|
LUAS PERTANAMAN
( Ha )
|
LUAS PANEN ( Ha
)
|
PRODUKTIVITAS
( Kw/Ha )
|
JUMLAH PRODUKSI
( ton )
|
1.
|
Padi
|
239,00
|
239,00
|
56,70
|
1.355,13
|
2.
|
Jagung Hibrida
|
239,00
|
239,00
|
28,80
|
689,52
|
3.
|
Ketela Pohon
|
2,00
|
2,00
|
76,8
|
15,36
|
3.
|
Kcg. Panjang
|
2,00
|
1,50
|
2,00
|
0,30
|
4.
|
Lombok
|
14,00
|
14,00
|
43,50
|
60,90
|
5.
|
Kcg. Tanah
|
1,50
|
1,00
|
9,00
|
0,90
|
6.
|
Ketela Rambat
|
3,00
|
2,00
|
175,00
|
35,00
|
7.
|
Pisang
|
3,50
|
2,30
|
50,40
|
11,60
|
8.
|
Kelengkeng
|
0,10
|
0,09
|
30,9
|
2,78
|
9.
|
Duren
|
2,50
|
0,12
|
41,70
|
5,00
|
10.
|
Rambutan
|
1,50
|
0,22
|
22,70
|
4,99
|
11.
|
Pepaya
|
1,00
|
0,13
|
1.100,00
|
14,30
|
12.
|
Salak
|
7,00
|
7,00
|
21,40
|
15,00
|
13.
|
Mangga
|
1,00
|
0,11
|
4.545,00
|
49,99
|
14.
|
Tembakau
|
15,00
|
10,00
|
35,00
|
35,00
|
15.
|
Kopi
|
118,00
|
116,00
|
57,10
|
662,40
|
16.
|
Cengkeh
|
1,50
|
0,77
|
56,20
|
4,33
|
17.
|
Kapulogo
|
13,50
|
13,25
|
5,70
|
75,53
|
14.
|
Kelapa
|
5,70
|
5,67
|
14,90
|
8,50
|
Wilayah Desa Gesing mempunyai potensi untuk di kembangkan
sebagai wilayah pengembangan pertanian khususnya perkebunan dan hutan rakyat.
Berdasarkan tabel di atas luas Hutan Negara, Kebun Rakyat dan Kebun Swasta
adalah 586 Ha atau 71,937 % dari luas wilayah Desa Gesing sehingga merupakan
faktor penyangga utama perekonomian masyarakatnya. Untuk pengembangan dalam
pengolahan Kopi yang merupakan hasil asli dari Dea Gesing yang mencapai
662,40 ton per tahun sangat tinggi
potensinya untuk peningkatan pendpatan ekonomi melalui pengelolaan dan
menciptakan nilai tambah yang tak sekedar menjualnya dalam bentuk OC, namun
dapat dikembangkan dengan mengelolanya menjadi kopi bubuk.
Kenapa
kesenjangan ekonomi msih sering terjadi dan juga kendala ke dua titik vokasi
tata boga dan menjahit? Dikarenakan ketiadaan lembaga yang berbadan hukum yang
membangun perekonomian yang sangat Indonesia. Banyak yang melupakan fungsi
Koperasi. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Menurut Undang-undang No. 25/1992, koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (Sitio dan Tamba, 2001).
Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial sebagai usaha bersama
berdasar asas-asas kekeluargaan dan gotong royong (Widiyanti, 94).
Tantangan
bagi dunia usaha, terutama pengembangan Usaha Kecil Menengah , mencakup aspek
yang luas, antara lain : peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan
manajemen, organisasi dan teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih
luas terhadap permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input
produksi lainnya, dan iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi,
kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat (Haeruman, 2000). Koperasi
adalah badan usaha yang otonom. Permasalahannya adalah bantuan pemerintah yang
begitu besar menjadikan otonomi koperasi sulit terwujud. Dalam dataran
konsepsional otonomi, koperasi juga mengandung implikasi bahwa badan usaha
koperasi seharusnya lepas dari lembaga pemerintah, artinya organisasi koperasi bukan
merupakan lembaga yang dilihat dari fungsinya adalah alat administrasi langsung
dari pemerintah, yang mewujudkan tujuan-tujuan yang telah diputuskan dan
ditetapkan oleh pemerintah (Rozi dan Hendri, 1997). Para wirausaha koperasi
adalah orang yang mempunyai sikap mental positif yang berorientasi pada
tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam mengambil risiko pada saat
mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermat dan penuh
perhitungan dalam mengambil keputusan yang dipelajari setiap peluang bisnis
dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berharga bagi keputusan yang
hendak dibuat. Selanjutnya menurut Meredith, 1984.
Apa
yang dihadapi Desa Vokasi Gesing sangat membutuhkan pemecahan untuk mengatasi
tantangan yang di hadapi dengan mentalitas Kewirausahaan Koperasi. Kewirausahaan
koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan
berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama (Hendar dan Kusnadi,
1999). Tugas utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif,
artinya berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama (Drucker, 1988). Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan
pada saat memulai usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan, bahkan pada
saat usaha koperasi berada dalam kemunduran.
Pada
saat memulai usaha agar koperasi dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan.
Kemudian pada saat usaha koperasi berjalan, agar koperasi paling tidak dapat
mempertahankan eksistensi usaha koperasi yang sudah berjalan dengan lancar.
Perihal yang lehih penting adalah tindakan inovatif pada saat usaha koperasi
berada dalam kemunduran. Pada saat itu wirausaha koperasi diperlukan agar
koperasi berada pada siklus hidup yang baru.
IV. Kesimpulan Dan Saran
Program
kerja utama dari mahasiswa KKN Desa Vokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Anindyaguna Semarang yang menjadi fokus utama di Desa Gesing yang meliputi
aspek-aspek yang direncanakan teruntuk dua bidang vokasi Desa Gesing yaitu;
vokasi tata boga, vokasi menjahit telah terlaksana, diantaranya program-program
kegiatan KKN Desa Vokasi adalah menghidupkan kembali Geliat Vokasi Tata Boga
dan Menjahit melalui Koperasi Gesing Jaya Manunggal. Dan kami telah melakukan
program tambahan diantaranya sebagai berikut; aspek teknologi dan informasi,
program aspek permodalan, program aspek produksi dan pemasaran, program
aspek tata kelola keuangan, serta aspek legalitas Koperasi Gesing Jaya
Manunggal sebagai wadah untukmengembangkan usahanya secara kelompok dengan
mendatangkan Disperindag, UMKM dan Kopersi Kabupaten Temanggung. Disamping itu
program pendamping juga telah terlaksana sesuai yang. Respon yang sangat baik
dari warga Desa Gesing dan dukungan Bapak Pejabat Kepala Desa Gesing dengan
adanya mahasiswa peserta KKN Desa Vokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Anindyaguna Semarang serta kerjasama yang solid dengan seluruh perangkat
kelurahan, pengurus vokasi desa, dan anggota kelompok vokasi Desa Gesing
sehingga membuat program kerja yang sudah direncanakan oleh mahasiswa KKN Desa
Vokasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Anindyaguna Semarang dapat berjalan
dengan baik.
Pemerintah
daerah hendaknya melakukan pendampingan yang lebih intensif untuk titik
titik vokasi di Desa Gesing, sehingga kendala yang terjadi di Desa Vokasi
menjadi masalah yang harus diselesaikan bersama antara Desa Vokasi tersebut dan
pemerintah serta mitra usaha.
V. Lampiran