Iklan

GALAU MERUPAKAN SEBAGIAN DARI IMAN

Malem ini aku di temani secangkir kopi pait tenan mergo gak enek gulo. Mau bangunim tetangga juga gak enak, terpaksa buat nambah daya yah aku harus minum juga. Jujr hari ini aku gak konsen untuk nulis sesuatu, berhubung udah lama aku gak nulis dan baru aku sempet nulis ini yah... inilah coretan sederhanaku.

Malam ini aku akan coba share pengalamanku tentang arti galau. Galau mungkin konotasinya bagi banyak orang itu negatif. Suka megeluh, dan pesimistis.Tapi coba kita telisik dalam tentang Galau dan menganalisanya dalam bentuk yang paling sederhana untuk dimengerti.

 



Banyak yang menyangka dan meras saat galau kita itu diasingkan dan juga merasa sendiri. Itu wajar karena kita adalah makhluk yang berperasaan dan berakal. Aku lebih senang menganggap galau itu anugrah karena disaat itulah ebenarnya kita didekatkan dengan hasil pengharapan kita. Kalau kita mampu dan kuat menjalaninya.

Tak mudah memang mendefinisikan dan mengobati rasa galau. Namun bila dilihat dari segi positif orang galau itu sebenarnya dekat dengan gerbang introspeksi diri. Tuhan mendengar do'a-do'a kita. karena pada saat itulah kita mencoba hening dan membuka hati lebar-lebar. Walaupun efek buruknya kita akan sedikit banyak menjadi murung dan ogah berbicara sama siapapun.

Saat galau, Tuhan mendengarkan kita. secara sadar atau gak sadar saat kita mencoba berdiskusi dengan nurani kita, mengkosongkan target yang sebenarnya kuasa Tuhan, membuat kita semakin sadar kalau kita hanyalah manusia yang berusaha dalam pembelajaran yang sempurna. Dititik hening lah kita merasakan kita mendengar, kita mengerti gejolaknya hati, kita juga akan mengenal bahasa vibrasi hati yang selama ini kita acuhkan.


Dari postingan-postinganku kemarin, sebenarnya nuansa galau itu terasa banget disetiap bahasa yang aku sampaikan. Dari situlah aku menulis, dari situlah aku mendapat lagu yang bagus. banyak ilmuan dan tokoh-tokoh besar dunia dalam proses kebesarannya berawal dari galau.

Penyebab galau ada beberapa hal diantaranya saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Kalau secara klinisnya kalo mau dibahas panjang deh, mun gkin sampe kiamatpun gak akan selesai.

:D

 

 Seandainya kalau kita mengerti contoh sederhana tentang besarnya islam yang dibawa lantaran Muhammad saja itu juga berawal dari sebuah kegalauan tentang adat yangyang salah pada waktu itu. hatinya digerakkan atas dasar rasa kemanusiaan. Terlepas dari konteks spiritualnya.

mengubah daya negatif galau menjadi daya positif yang membuat kita terus bergerak maju dan mendapatkan apa yang kita galaukan hanya sederhana sekali Loyalis.

Apakah itu....?????

Satu kata yaitu : "TENANG"

kok tenang?


Mungkin Loyalis banyak yang tanya. Saat kita dilanda galau secara tidak langsung otak kita sedang mengalami gangguan syaraf kecil yang disertai gejala kurang tidur, nafsu makan menurun, dan pusing. karena pikiran-pikran atau gambar-gambar tentang suramnya kehidupan sedang melanda dibarengi dengan realita yang tak mendukung untuk sebuah rasa bahagia dan nyaman. Nah, disini banyak yang melarikan diri dihal-hal yang bersifat negatif untuk mencari ketenangan. ada yang yang minum-minuman keras, minum kopi yang melebihi dosis. rokok, narkoba dan hal-hal yang sebenarnya bisa diatasi dengan helaan nafas panjang yang teratur dan merelaxasikan badan.

Nah, kalau begini kita akan lari kemana lagi..? Mau gak mau juga hidup harus dihadapi dengan segenap perasaan tenang, nyaman, dan ikhlas.... hadapi dengan tenang dan kita akan bisa mendapatkan petunjuk yang sebenarnya sudah tertancap alat update otomatis oleh tuhan yaitu " Nurani "

Dengan adanya galau membuat kita semakin dekat dengan perwujudan harapan-harapan kita dengan segala pemurnian rasa, membuka mata, hati dan pikiran untuk terus mensyukuri dan bersikap tenang disetiap dan segala kondisi dan situasi.

"Galau meruopakan tahapan sebuah pencerahan, bagi orang yang mau berpikir"

LihatTutupKomentar

Iklan