Iklan

Anak Kecanduan Main Game




Dunia saat ini sedang mengajarkan kita untuk indvidualistik. Jaman dulu kita mengenal banyak permainan tradisional yang menumbuhkan semangat kebersamaan dan juga olahraga dalam suatu wahana keriangan. Namun saat ini, anak balitapun udah mengenal handphone yang sebenarnya mengandung radiasi yang berbahaya bagi balita dalam tumbuh kembangnya.

Dunia sekarang sudah banyak menyediakan dunia baru dalam mendidik kepribadian tunas-tunas harapan bangsa. Dunia Game yang lebih canggih dengan PlayStationnya, dan masih banyak lagi game-game online yang tersebar diberbagai diberbagai situs online

Saat ini, di milis alumni hipnoterapi AWG Institute, sedang membahas topik anak yang kecanduan main game. Ini topik menarik karena banyak anak saat ini yang lebih memilih main game daripada belajar atau melakukan hal lain. Sering anak main game sampai lupa waktu, tidak belajar, bahkan ada yang sampai menghabiskan banyak uang dengan game on-line.

Kecanduan main game, dari pengalaman kami menangani klien anak/remaja, biasanya berawal dari perasaan tidak nyaman yang dirasakan anak, misalnya sepi, bosan, sedih, akibat tangki cintanya kosong karena jarang diisi kedua orangtuanya.

Dalam diri setiap anak ada dua tangki cinta yang perlu diisi setiap hari oleh ayah dan ibu melalui interaksi dan komunikasi bermakna dengan anak. Orangtua yang sibuk seringkali abai dan secara tidak sadar membiarkan tangki cinta anak kosong. Informasi lebih lengkap bisa dibaca di buku Hypnotherapy for Children.

Perasaan tidak nyaman dalam diri anak tentu perlu diatasi. Saat anak tetap tidak mendapat perhatian dari orangtua maka pikiran bawah sadar anak mencari cara untuk "menghilangkan" perasaan tidak nyaman ini. Salah satu yang paling efektif adalah main game.

Saat main game, karena asyik dan menantang, anak lupa pada "masalahnya". Ini sebenarnya satu bentuk pengalihan.

Selain main game, anak bisa memilih chatting, nonton film, makan, atau mogok sekolah.

Solusi untuk kecanduan main game sebenarnya mudah:
- isi tangki cinta anak.
- beri anak kegiatan positif dan menantang.
- sering-sering berkomunikasi dengan anak.

Bila ini sudah dilakukan tapi masih juga belum bisa membantu anak mengurangi kecanduan main game, saran saya segera minta bantuan terapis berpengalaman.



Semoga tips sederhana ini dapat dijadikan sebuah pemahaman aru bagi Loyalis semua. Hanya Tuhan yang tahu rahasia dibalik Hati.
LihatTutupKomentar

Iklan