LENTERA
YANG TERTINGGAL
Sabtu ini dihari dimana aku harus
belajar untuk memulai babak baru setelah apa yang aku alami. Setelah melakukan
beberapa aktifitas pagi ini. Aku coba menelpon temenku aulia rahma untuk
sekedar bercanda dan menertawakan kebodohanku. Dia penasaran dari semua tulisanku
yang ada di blog. Niat hati tidak mau bicara dalam sebenarnya. Tapi saat ini
aku masih terbawa perasaan. Perasaan yang bercampur kepedihan.
Aulia rahma kelahiran kudus 1995,
dan sebenarnya aku juga agak gak enak hati juga ma intimidasi adikku ponakan
alfi yang kebetulan satu pondok dan satu sekolah di kudus, dia menyangkaku aku
perusak hubungan aulia dengan reza pacarnya. Padahal, sama sekali tidak pernah
terbersit sedikitpun aku merusak hubungan itu. Aku seneng bicara dan berbagi
dengan aulia karna dia orangnya supel, gak due sedih, selalu ceria walaupun
untuk berbagai ceritaku dia kebingungan mencerna dan memahami. Yah aku paham
karna usia juga. Gak ada hubungan yang spesial dengan aulia, hanya sahabat.
Bener-bener tulus aku bersahabat.
Jam 10 pagi setelah aku
mengambilkan transferan uang saudaraku yang ada di pati, aku duduk-duduk di
rumah kang shokib sekedar ngopi. Kebetulan hari itu hanya ada pak dar bapaknya
kang shokib, pria berumur 60an yang minta dibelikan kopi sebelum aku berangkat
beraktifitas tadi pagi. Setelah lama banget ngobrol sampai jam 10.45 aku coba
telpon aulia.
Saat aku beranjak dan mengakhiri
pembicaraan dari pak dar, aku mengeluarkan Hapeku dari saku celanaku. aku coba
telpon aulia. Setelah beberapa alhamdulillah dijawab juga telponku. Kebetulan
dia sudah selesai UAN, jadi dia sekarang udah dirumah gak di pondok lagi.
Walaupun aku juga menyayangkan karna pondok bagiku lebih utama daripada
pendidikan formal.
---@<3<3@---
Aku
bisa menemukan pemaknaan sebuah arti gelandangan, keilmuan, dan membuka tabir
keilmuan lewat perantara pendidikan pondok. Kebetulan aku lama jadi gelandangan
di rembang. Di ujung kota rembang kecamatan sedan. Di pondok yang tidak ada
pondok yang megah, hanya ada Langgar (mushola) kecil dan madrasah sederhana. Berkat
lantaran do’a mbah mu’in kepada Allah SWT Tuhan semesta alam aku bisa sampai ke
titik ini.
---@<3<3@---
Kebetulan dia pengen tau apa sih
yang sebenarnya terjadi dalam tulisan blog ku.
Dari percakapan yang singkat itu
dia sempet menangis mendengar ceritku, entah karena paham atau malah gak
memahami, atau malah menangis karena batre hapenya mau habis. Entahlah semua
aku ceritakan secara gamblang tidak ada yang aku tutupi apa yang tertulis di
blog ku.
---@<3<3@---
Bila
ingin belajar maka mengajarlah. Sedikit ilustrasi tentang pemhaman sebuah makna
yang tersurat versiku sendiri. Dengan mengajar kita dapat mengulang kembali
ingatan tentang yang terlewatkan dengan penyampaian kepada yang di ajarkan
dengan pelan-pelan, maka sesuatu yang tertinggal itu akan kita jumpai dan
menjadi genap kepingan-kepingan puzzel menjadi gambar yang utuh.
---@<3<3@---
Saat aku bicara dengan aulia tak
ada rasa untuk menggurui, dengan bahasaku mengajak diskusi aku mencoba
flashback kembali memoriku, pertimbanganku yang dulu menjadi sebuah pemahaman
yang utuh melalui jalan memutar dari sudut yang lain.
Aku menceritakan kronologi sejak
awal aku bertemu dengan najikah. Dilihat memang begitu lucu aku mengenal dia.
Aku mengenal nailis karn dia pacarku dulu sewaktu di MA Futuhiyyah Kudu,
sekolah plosok semarang perbatasan demak. Aku pacaran ma dia uadah 6 bulan
setelah awalnya aku bermusuhan hebat ma nailis. Pasti kalo ketemu berantem dan
berantem. Sampai suatu ketika aku ketemu dia ma rina saat aku potokopi tugas.
Dia begitu berbeda, anggun dan juga enak di ajak ngobrol.
Kisah pun berlanjut sampai aku
akhirnya berani nembak dia di sekolahan tanggal 12 november 2007. Dia menerimaku apa adnya walaupun aku
cacat mata sejak lahir, dan bukan karena kasihan melihatku.
Memang aku mempunyai penyakit
syaraf mata bawaan sejak lahir dan dari dulu aku di kucilin ma temen-temenku
sendiri. Aku gak bisa melihat jarak jauh, untuk membaca tulisan di papan tulis
saja aku harus minjem tulisan temenku dan kalo gak ya aku tidur di kelas ntar
nek pulang sekolah aku nyalin tulisan. Itu yang aku lakukan sejak aku TK sampai
sekarang aku kuliah. Aku ngandelin bantuan temen-temen dan tak jarang aku di
cemo’oh juga karena mataku yang kelihatan seperti orang merem karena silau
cahaya.
---@<3<3@---
Nah
yang jadi pertanyaan kok bisa ya aku hidup sepeti itu? yah jawabannya sederhana
sebodoh-bodohnya manusia, setidak berdayanya manusia dia pastinya mempunyai
manfaat untuk orang lain dengan menorobos dimensi intuitifnya, bahasa kerennya
indra keenam. Jadi maaf nih yang udah kenal aku pastinya paham aku siapa, dan
kalo ada salah-salah penulisan aku minta maaf banget, walaupun udah aku edit
kembali sebelum penerbitan postingan masih aja salah-salah.
---@<3<3@---
Kembali ke nailis. Setelah rasa
itu semakin dalam terukir namanya sampailah aku di penghujung waktu menuntut
ilmu di MA Futuhiyyah kudu, sekolah yang membesarkanku sejak aku TK sampai MA.
Dia kelas X saat aku pacaran dengan dia. Tapi setidaknya cukup bagiku untuk
serius menatap hubungan ini. Yah,, walaupun diusia muda yang cukup berani untuk
spekulasi.
Saat aku berjalan dengan dia tak
lepas dari krikil batu sandungan yang harus aku cemburu, marah dan juga
bahagia. Membayangkan culunnya aku saat itu yang nekad pacaran walaupun hanya
berbekal sepeda ontel.
Hehehe.......
---@<3<3@---
Masa
muda memang indah, masa yang gila segila-gilnya, semua norma kabur hanya ntuk
memperjuangkan sebuah ideologi kebebasan berpikir dan bertindak. Padahal itu
baru saja berlalu masa itu, tapi untuk mengulanginya di masa ini sangatlah
memerlukan jiwa rock n roll yang berani. itupun juga masih sulit.
---@<3<3@---
Akhirnya setelah aku coba
menjalani hubungan ma nailis, saat semua terbalik menjadi buruk aku memutuskan
untuk bertemu dan ada sebuah kata yang membuatku terisak tangis waktu itu dan
pertama kali aku merasakan yang namanya Luka Hati. Dia memutuskanku dengan
alasan dia ingin fokus ke sekolahnya. Alasan yang sungguh sebuah umum di usia
waktu itu. Coba aku bertanya dalam ma dia apa yang sebenarnya terjadi? Aku
masih sayang dia? Dan aku gak percaya ini menggelayut dalam dan akhirnya aku
putuskan untuk menunggunya walaupun dia
tak suruh aku menunggu.
Itulah gilanya cinta. Tanpa
alasan tanpa syarat, hanya dia yang aku mau dan itu menggunakan tanda seru dan
titik tanpa nego. Aku tau modus dia, banyak teman yang menjadi CCTV ku
memata-matai dia. Dia pacaran ma siapa waktu itu aku juga tau. Tapi tak
mematahkan kan rasa ini berlandaskan asas praduga ta bersalah dan dia yang aku
percaya yang terbaik buatku, tanpa melihat dia siapa, anaknya siapa,
karakternya sebenarnya bagaimana.
Tiga setengah tahun berlalu
setelah pemutusan sepihak itu, aku masih setia menjoblo dan menolak siapapun
walaupun hanya untuk sekedar kagum denganku. Karna itu prinsip sebuah
kepercayaan yang harus aku pegang. Walaupun nailis tidak memintaku untuk itu.
Ini sebagai perwujudan rasa percaya itu sendiri walaupun pait dan di anggap
gila aku gak perduli. Selarasnya hati dan perbuatan, jiwa dan raga se iya se
kata, dan semua ini Tentang Cinta.
Nah saat aku kuliah, nailispun
sudah lulus sekolah dan juga alhamdulillah waktu itu juga udah bisa nyari uang
saku sendiri di band, aku mencoba nih membuka kembali kisahku ma nailis. Aku
masih ingat janjiku sendiri dan rasa ini. Aku ketemu khoir temennya asiyah yang
dulu sempet aku didik saat aku ngorganisir pensi di sekolahanku dulu. Lha aku
di rekomendasikan ma khoir untuk menemui tetangganya najikah dan munawaroh
kebetulan dia temen deketnya nailis dulu sewaktu di MTS atau SMP.
Nah saat itu aku belum pernah
ketemu, komunikasi pun hanya lewat sms ma najikah dan munawaroh
Aku mempersiapkan rencana
surprise ultah nailis yang tepat jatuh tanggal 12 november. Aku sering tuh sms
ma najikah tentang rencana itu, gak ada perasaan apapun melainkan bener-bener
waktu itu aku membutuhkannya membantuku memberi yang terindah untuk nailis di hari istimewanya itu.
Malam 12 november dijalankannya
rencana itu, dan aku ditelpon najikah untuk nemuin nailis dirumahnya. walaupun
aku juga ragu masalahnya banyak salamku yang aku titipkan ma nailis sewaktu dia
masih sekolah dibales dengan ketus. Sampai-sampai temenku yang menyampikan
salamku kapok gak berani lagi menyampaikan salamku.
aku beranikan ketemu dan itu pun
dia meminta hanya dihalaman rumahnya saja gak di persilahkan masuk. Dan
terperanjatnya aku waktu itu saat nailis bicara berterimakasih untuk surprise
ini tapi jujur sejak dulu dia tidak pernah mencintaiku. Dia jadian dulu karena
kasihan dengan aku dan lebih dari itu dia juga membutuhkan teman disitu karena
dia waktu itu baru di lingkungan futuhiyyah.
Itu juga pertama kali aku ketemu
dan bertatap langsung dengan najikah. Yah nothing special. Kesanku waktu itu..
yah.. karna pandanganku waktu itu tertuju dengan nailis gak siapapun. Hancur
seketika dan luluh lantak. Benar dugaanku waktu itu aku hanya di anggap butiran
debu di matanya.
Setelah selang berjalan masih
saja najikah selalu sms aku, entah untuk urusan nailis atau sekedar curhat
masalah pribadinya. Sampai pada waktu dia mengungkapkan kekagumannya kepadaku
aku masih cuek. Aku anggap itu angin lalu. Lama kelamaan semakin akrab nih
najikah ma aku. Padahal aku lagi trauma-traumanya. Sempet ada curiga juga, kok
jikah sms aku semakin lama kok kayak ada udang di balik batu. Dibalik keakraban
yang dia tawarkan dan ketika itu dia terang-terangan menyatakan kekagumannya
aku berpikirnya itu jebakan dari nailiskah atau benar-benar kekaguman biasa.
Sampai akhirnya jikah gak kuat menahan perasaannya dan nyatain lewat sms.
Yah lewat sms.....
Lucu ya jaman sekarang, berani lewat
sms.hehe....
Terus akhirnya yah pertama aku
ikutin aja permainannya, pikirku itu permainan nailis. Waktu berjalan sampai
akhirnya aku yakin saat dia jikah meyakinkan perasaanku kalo dia memang
benar-benar suka ma aku tanpa ada permainan antara dia ma nailis.. dengan
kesungguhan dia menjalin komunikasi ma aku. Dan aku klimakskan dengan
pernyataanku secara langsung untuk mengetahui bahasa tubuhnya. Dandri gesture
tubuhnya dia Se iya, se kata awalaupun gak tau landasannya.
---@<3<3@---
Saat
kita berhubungan dengan orang lain melalui media sms, chat atau sejemisnya
komunikasi saat kita berbicara hanya menggunakan bahasa verbal melalui tutur
kata tulisan. Mengakibatkan komunikasi belum 100% menimbulkan kepercayaan. Saat
kita berhubungan secara tatap muka itu sudah perpaduan antara bahasa verbal dan
non verbal lebih kompleks, dan bila dipadukan dengan benar akan menciptakan
pesan 100% percaya akan mudah tersampaikan kepada lawan bicara kita.
---@<3<3@---
Yah walaupun terkesan gila juga
cinta itu tidak memandang norma saat kita masih usia belasan. Tapi itulah letak
kelucuan cinta disaat remaja.
Nah secara detil sudah aku
uangkapkan kronologi najikah putus ma
aku, sampai aku ketemu ma nada. Sebuah keikhlasan memang membutuhkan
landasan akan sebuah pengharapan yang diteruskan dengan kepercayaan dan tindakan.
Di teruskan lagi dengan kehati-hatian agar supaya ikhlas ini terbentuk seutuhnya.
Aku bukan hakim untuk memvonis
dimana titik salah semua ini. Yang aku ingin garis bawahi setelah aku
menelisik berbagai sudut terpenting
untuk jalan tujuh. Sebuah kriteria menarik akan pasangan hidup ada empat
kategori: akhlaq, keturunan, kaya dan cantik atau tampan. Dengan penilaian
bukan yang tampak luar, lebih dari itu tampak dari dalam.
Akhlaq merupakan prilaku layaknya
manusia yang mempunyai akal. Keturunan merupakan stempel yang tidak dapat di
ubah namun dapat berubah, karena genetik bawaan hanya 12% da sisanya 88%
tergantung dari orang itu sendiri untuk mencari pemaknaannya. Kekayyan di sini
merupakan sebuah ketenangan, berjiwa besar atas nikmat apapun yang di berikan. Kaya
tak harus harta, melainkan kaya adalah merdekannya hati dari belenggu yang fana
menuju yang sejati. Dan cantik atau tampan merupakan kreasi yang timbul dari
perpaduan ketiga simbol tersebut dan bisa memakainya dalam keseharian secara
terus menerus.
Orang bodoh ataupun orang cerdas
sama-sama mempunyai senjata yang mematikan dan menjadi pamungkas adalah sebuah
keikhlasan. Disitulah letak titik Theta menerima dengan setulusnya nyaman dan
ikhlas dengan berbagai pengharapan. Jangan bermain dengan sebuah keikhlasan
tanpa syarat. entah orang yang kamu hadapi itu tidak tau landasan
kepercayaannya ataupun tau, semua manusia mempunyai kekuatan itu, kekuatan yang
langsung menyatu dengan kekuatan yang tak nampak dari Tuhan.
Kisah aku dengan najikah
merefleksikan sebuah pembelajaran yang terlewat tentang arti sebuah keikhlasan
tanpa syarat. Dia datang disaat aku sedang bertarung dengan diriku sendiri. Dan
jangan melihat sesuatu di sisi yang sempit. Harus meluas dn dari berbagai sisi.
Dan terakhir mengenai arti sebuah
cinta. Wanita hanya meunggu kesungguhan sang pria untuk datang kerumahnya
berbicara kepada orang tuannya. Dan dari kisah ini aku adalah seorang pecundang
yang tidak berani berterus terang membicarakan sebuah komitmen. Aku mengambang
dan aku akui itu salah. Wanita hanya butuh jelas dan tanggung jawab bro..
---@<3<3@---
Ajaran
DOBOL...!!! (DadiO Bocah Ojo Lali... !man, !slam, !khsane) memang berat menuju
jalan yang Satu dengn menyesuaikan situasi dan kondisi. Sesuaikan lapangan
dengan penerapan teori yang benar, maka belajarlah untuk GRILYA..!
---@<3<3@---
Begitulah kira-kira apa yang
menjadi perbincanganku dengan aulia rahma. Dia menangis tersedu dan aku sudahi
saja percakapanku siang ini.....