Iklan

Cukup Aku Mengharap



Setiap yang bernyawa pasti akan kembali. Untaian kata sederhana ini masih terngiang dalam benakku jelas saat kejadian waktu itu. di bulan april, dimna aku memulai sebuah penghidupan yang baru, dalam dimensi kosong yang menuntutku untuk terjun bebas ke dunia yang bener-bener semua perbuatanku adalah tanggung jawabku.

Masih aku melamun diteras rumahku bagaimana rasa ini membelenggu karena begitu banyaknya yang harus aku uraikan satu persatu. Dengan gitar tua yang selalu menemaniku dalam sebuah pengharapan semu sebuah Nada Ini Sederhana, sore ini aku melihat betapa indahnya kebunku. dihiasi tunas-tunas baru daun yang tumbuh dimusim kemarau pertengahan bulan syawal.

Teringat jelas betapa sadisnya Seorang cewek yang belum bisa berpikir dalam sebuah arti menghargai seseorang. Aku tersadar sebuah retorika sederhana tentang sepenggal pemaknaan arti kata "Sayang". Cinta sejatinya melepaskan. Terlepas dari daya keterikatan. kalau diartikan lagi secara mendalam, cinta itu fitrah yang diberikan Tuhan tidak untuk membelenggu sesorang, percaya seutuhnya dan obyektif. Terlepas dari jebakan nafsu untuk menyayangi dalam sebuah kebutaan yang fatal.

Apa yang aku lihat dari kepingan-kepingan puzzle ini membentuk sebuah dimensi refleksi tidak keberpihakan kepada diri. Bila ingin melihat seutuhnya sebuah cobaan yang mendera, melihat dari sisi luar diri juga kadang perlu untuk tetap menjadi Waras dan tersadar.

Dari sekilas anganku yang melayang ditapal batas. Aku menuliskan ini sebagai rasa trimakasihku yang mendalam atas pembelajaran sebuah introspeksi diri dalam hal kejiwaan, pembelajaran akan pentingnya pendidikan karakter dalam keluarga.

Sebuah Nada sederhana

Cukup Aku Mengharap



Song: Tamam
Writen: Tamam

Seindah padang rumput ditengah gurun pasir

Desiran suara hati ini tak ku hargai

Walaupun terus saja hati ini meminta

Ku sandarkan hati di tempat para pencuri


# Tetap saja aku teraniaya
   
   Kosong yang ku dapati harus aku akhiri

Reff:

Cukup aku mengharap alunan cintamu tanpa memaksa

Dalam kisah ini aku mengharap Raih tanganmu untuk kita bersama dan percaya


Sepotong kertas keccil tanda aku kan pergi

Begitu kerasnya hatimu tak memahami

Ku lewati masa dimana aku mengiba

Sebuah pengharapan terkunci dibatas senja





Seakan menggambarkan sebuah pengharapan. Proses dimana dulu aku menjadi korban sebuah pemanfaatan atas nama cinta yang membutakan logika, kini aku buat semua itu menjadi terbalik dengan memegang erat-erat kendali tubuhku dan jiwaku menjadi tersadar kalau sebenarnya kisah ini indah. Pengharapan dari sebuah do'a memang dibarengi ujian untuk mengetahui seberapa besar iman sesorang.

Jangan sampai Loyalis terbutakan oleh sebuah cinta diusia muda. Berilah jawaban yang pasti "Ya" atau "Tidak".
LihatTutupKomentar

Iklan